My page

Sepotong kenangan, selintas kegalauan, setumpuk kebahagiaan, sedikit kekecewaan. Tau pensieve di Harry Potter? Tempat menyimpan kenangan seseorang? And this is my Pensieve, enjoy :)

Jumat, 20 Juni 2014

Cinta-cintaan versi Disney yang (sekarang) lebih masuk akal

Jadi ide postingan ini muncul setelah minggu kemaren mutusin buat nonton film Disney paling baru, Maleficent. Oiya, satu yang gw berkali-kali pahamin setelah nonton film ini adalah ternyata spellingnya itu ala-ala bahasa Indonesia 'malefisen'. Padahal selama ini gw kira bacanya ya 'melfisen' layaknya bahasa inggris. Gw sama temen gw dina, berkali-kali spelling 'malefisen', hihi..

Lanjut, film ini kan Sleeping beauty dalam versinya penyihir jahat. Gimana ceritanya dia bisa dateng ke acara pemberkatan si princess Aurora dan ngasi kutukan. Princess akan mati di ulang tahunnya yang ke-16, dia akan ketusuk jarum pemintal dan tidur seperti orang mati, kecuali kalo dibangunkan oleh true love kiss. And that was a loooong story behind the curse, ga sesederhana undangan dari Raja kaga nyampe, semacam lagu tenda biru 'tanpa undangan diriku kau lupakaaann' (stop it riez). Ceritanya gimana? go watch it by yourself dong ah, hehe. Satu yang pasti, ternyata Maleficent ga sejahat itu, secara ga langsung princess tumbuh dalam asuhan dan pengawasannya dia. Even, little Aurora pun menganggap Maleficent sebagai fairy god mother, yoi ibu peri, itu loh kaya ibu perinya si Lala waktu Marshanda masih pitik. Saking sayangnya, Maleficent akhirnya narik lagi kutukannya, tapi ternyata gagal karena sumpahnya dia sendiri 'ga ada kekuatan di bumi yang bisa mencegah kutukan itu'.

Nah, satu-satunya cara mematahkan kutukannya kan nemuin true love-nya si princess dan ngasi dia true love kiss itu. Di sini nih yang unik. Semua, eh hampir semua lah yaa cerita dongeng Disney ini ngasi ide 'love at the first sight, meet a handsome guy yang ternyata pangeran, they love each other and live happily ever after'. Dalam versi aslinya, Aurora ketemu pangeran di hutan, kemudian dia tetep ketusuk jarum, tidur kaya orang mati dan akhirnya bangun karena ciuman si pangeran (yes, yang baru ketemu sekali itu). Di film ini, ciuman sang pangeran ternyata gagal sodara-sodara, hahaha (ya iyalaah, baru ketemu sekali udah maen cium ajee). And guess what, princess terbangun dari kutukannya oleh si pemberi kutukan sendiri. Yup, Maleficent sedih dan nangis, trus dicium jidatnya. Ga berapa lama, ini si princessnya melek dan burung piaraannya Maleficent (yang bisa disulap jadi apa aja) bilang 'that was true love kiss'.

Ini dia yang mau gw bahas, ternyata love versi Disney pun sekarang lebih masuk akal dan universal yaa. Ga segampang ketemu pangeran ganteng (karena tokoh utamanya rata-rata cewe), falling in love bla bla blaa..Setelah gw perhatiin ada tiga film Disney yang tipenya kya begini. 1) Snow white yang di remake ulang, Si putri salju ga bangun karena ciuman pangeran tapi sama the huntsman, jadi true love-nya bukan si pangeran yaa, 2) Frozen, tertyata princess Anna ga jadi membeku bukan karena ciuman dari Kristoff atau Prince Hans yang ternyata ngibulin dia, tapi karena true love dari kakaknya sendiri, Elsa. Dan yang ketiga ya iniii. Maleficent, versi lain dari Sleeping beauty. 

Kesimpulannya, simpel aja sih. Disney pun sekarang dongengnya lebih masuk akal. Ngga ujug-ujug melulu happily ever after abis ketemu sama pangeran ganteng (yang baru ketemu sekali). Yaa kalo versi indonesia ga segampang versi FTv yang tabrakan di jalan, trus berantem trus lama-lama saling cinta. Hadeuuuhh..